. Oktober 2010 | hiStory oF thE BawEaN

Inilah satwa langka diindonesia...!!!!

Rusa Bawean





Rusa Bawean (bahasa latinnya Axis kuhlii), merupakan satwa endemik pulau Bawean yang populasinya semakin langka dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, Rusa Bawean, yang merupakan satu diantara 4 jenis (spesies) Rusa yang dimiliki Indonesia ini, dikategorikan dalam “Kritis” (CR; Critiscally Endangered) atau “sangat terancam kepunahan”. Spesies Rusa Bawean ini juga terdaftar pada CITES sebagai appendix I. Dalam bahasa inggris disebut sebagai Bawean Deer.Rusa ini dikenal sampai mancanegara.Rusa ini mempunyai kelainan dari rusa-rusa lainnya yaitu: tubuhnya agak kecil dan mempunyai tanduk yang besar
Category: 0 komentar
ANTISIPASI TERHADAP TERJADINYA KELANGKAAN AIR

Ada baiknya semua pihak yang berkepentingan di P. Bawean memikirkan langkah-langkah antisipasi terhadap terjadinya kelangkaan air atau krisis air di masa mendatang. Beberapa alternatif yang mungkin dapat dilakukan antara lain :

1. Aspek kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya air
Sampai saat ini di Bawean belum ada lembaga khusus yang menangani/mengelola sumber daya air terutama air untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pengairan. Penanganan kebutuhan serta kerusakan pipa dikoordinasikan oleh dusun atau desa setempat. Perlu dipikirkan adanya pengurus gabungan perkumpulan pemakai air di seluruh pulau yang melibatkan kelompok-kelompok masyarakat sendiri seperti halnya Mitra Cai di Jawa Barat atau Subak di Bali, dengan mempertibangkan aspek-aspek : keseimbangan, ketahanan dan kesetaraan. Difharapkan pembentukan kelembagaan supaya epektif tidak melahirkan biaya transaksi yang tinggi yang justru menghambat pengelolaan air yang optimal.
2. Penghematan air
Peningkatan efisiensi penggunaan air perlu menjadi prioritas semua fihak yang berkepentingan . Penghematan air dikala kekeringan serta penyimpanan air di kala berlebihan merupakan tindakan konservasi air. Aktivitas yang berintikan penghematan air bukan saja berarti menggunakan dalam jumlah sedikit tetapi juga menjaga ketersediaannya sepanjang tahun.
3. Penghijauan dan reboisasi di daerah hulu dan hilir
Sumber-sumber air di pulau kecil diantaranya berupa sungai atau parit, dari segi panjang dan dan kedalamannya sangat terbatas. Maka bila terjadi intensitas curah hujan yang tinggi, air hujan tentu akan segera masuk ke laut. Hal ini akan menimbulkan erosi dan tanah longsor bila kondisi vegetasinya buruk. Sejarah pengelolaan kawasan di masa lalu sebagai hutan produksi menyisakan kawasan hutan dengan vegetasi yang rawang dan perlu direhabilitasi, begitupula tanah-tanah milik masayarakat yang kondisinya terlantar perlu dimanfaatkan untuk ditanami/dihijaukan khususnya dengan tanaman yang berfungsi baik sebagai pengatur tata air dan pencegahan erosi. Kegiatan seperti ini tampaknya tidak sepenuhnya diserahkan instansi tehnis yang dengan dana dan personil yang terbatas. Di P. Bawean sendiri sudah mulai tumbuh upaya konservasi secara swakarsa dengan terbentuknya LEMBAH (lembaga Masyarakat Berwawasan Alam Hayati), dimana salah satu kegiatannya juga melakukan penghijauan.

4. Bambu jenis yang dapat memperbaiki tata air
Selain mempunyai fungsi ekonomi, bambu mempunyai fungsi ekologis sebagai pengatur tata air yang baik. Bambu memiliki batang yang kuat dan lentur hingga tahan angin, perakarannya sangat rapat dan menyebar ke segela arah baik menyamping maupun kedalam maka lahan di bawah tegakan bambu menjadi sangat stabil dan mudah meresapkan air. Bambu tahan kekeringan dan dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl sehingga sangat berpotensi sebagai penahan air. Di Indonesia sendiri ada kurang lebih 142 jenis bambu dari 1000 jenis yang ada didunia yang dapat dibudidayakan baik pada lahan milik masyarakat atau untuk keperluan rehabilitasi kawasan konservasi.
5. Pengembangan hutan rakyat
Masyarakat Bawean adalah masyarakat yang tidak asing lagi dengan keberadaan hutan, namun sejarah pengelolaan dimasa lalu sebagai hutan produksi yang kini beralih fungsi menjadi kawasan suaka alam tidak sepenuhnya diketahui oleh masyarakat Pulau Bawean. Beberapa lokasi hutan yang berdampingan dengan kawasan suaka alam pada umumnya merupakan hutan milik rakyat yang kondisinya ada yang baik tapi ada juga yang terlantar. Hutan seperti ini dapat berfungsi sebagai zona penyangga kawasan konservasi, dimana kebutuhan kayu dan hasil hutan ikutan lainnya dapat dipenuhi dari kawasan hutan rakyat. Sehingga diharapkan kondisi kawasan konservasi tetap terjaga fungsinya terutama fungsi hidroolrologis yang penting bagi masyarakat Bawean.
6. Disiplin Bangunan
Sekalipun luas pulau Bawean relatif kecil dan terpencil dari segi geografis namun mobilitas masyarakat Pulau Bawean cukup tinggi, mengingat cukp banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya sebagai tenaga jasa di luar negeri (Malaysia dan Singapur). Hal ini juga membawa implikasi terhadap pesatnya pembangunan fisik rumah atau toko-toko yang menggunakan bahan tembok atau beton. Supaya air hujan yang jatuh meresap ke dalam tanah maka upaya menyisakan 40 % lahan sebagai ruang terbuka harus dipatuhi. Atau pembuatan sumur-sumur resapan di lingkungan bangunan rumah atau toko sebagai alternatif untuk peningkatan persediaan air tanah.

7. Bangunan Fisik
Pembuatan embung, cekdam, rorak, sumur resapan, terasering dll. Intinya berbagai tindakan ini untuk lmeningkatkan aliran air hujan dari hulu ke hlir disertai peningkatan penyebaran seluas-luasnya ke dalam tanah.
Category: 0 komentar
SUMBER AIR

Adanya sumber-sumber air di Pulau Bawean karena menyediakan tempat resapan air seperti hutan primer di kawasan G. Nangka, G. Besar, G. Bengkoang, G. Dedawang dan juga menyediakan danau sebagai tempat resapan air yaitu Danau Kastoba dengan vegetasi yang masih utuh mengitari sekeliling danau. Ada banyak sumber air di Pulau Bawean tapi sampai saat ini belum pernah dihitung berapa besarnya jasa hidrologi secara menyeluruh di Pulau Bawean. Namun demikian dari data pemanfaatan air yang sudah ada, rekan-rekan polhut di Bawean telah mengumpulkan data pada tahun 2003 ini tercatat ada 18 sumber air berasal dari sumber di dalam kawasan Suaka Alam Pulau Bawean yang sudah dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari seperti minum, cuci, mandi dll. Ke 18 sumber air tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat dari 46 dusun dari 16 desa dalam 2 wilayah kecamatan Sangkapura dan Tambak.
Saat ini pemanfaatan air dari sumber-sumber teresebut belum dikelola secara baik, pengguna air dari masing-masing desa menggunakan saluran sendiri-sendiri menggunakan pipa paralon dengan berbagai ukuran. Bahkan satu sumber air terpasang beberapa pipa paralon sehingga berseliweran pipa-pipa yang terkesan semrawut.
Dari sekian banyak sumber air yang dimanfaatkan baru beberapa saja yang menggunakan bak penampungan yang berfungsi sebagai bak pembagi ke masing-masing desa. Selebihnya air dialirkan langsung dari sumbernya ke pipa. Disamping rawan gangguan kondisi ini juga tidak menjamin kualitas kejernihan air, kotoran/sampah atau material tumbuhan berupa daun dan ranting bisa ikut masuk kedalam saluran akhirnya menyumbat aliran air dalam paralaon, yang pada akhirnya meningkatkan biaya pemeliharaan.
Category: 0 komentar

Pengen tau letak pulau Bawean....!!!!!!


 Secara Geografis letak pulau Bawean

      Diameter pulau Bawean kira-kira 12 kilometer dan jalan yang melingkari pulau ini kira-kira panjangnya 70km dan bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam. Bawean memiliki atraksi pariwisata yang cukup menawan, terutama pantai-pantainya. Ada juga sebuah danau yang terletak tepat di tengah-tengah pulau bernama Danau  Kastoba. Beberapa pulau kecil ("gili") juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi.
       Pulau Bawean yang berbentuk menyerupai lingkaran memiliki luas ± 190 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 68.086 jiwa ini terletak ± 150 Km dari sebeleh Utara Pulau Jawa. Kondisi Pulau bawean yang realtif kecil dan cukup terisolasi dengan jumlah penduduk yang cukup padat maka isu-isu pemanfaatan air dalam pulau cukup relevan untuk diangkat.
     Tidak dapat dipungkiri bahwa kawasan Suaka Alam P. Bawean yang saat ini menutupi sekitar 63 % areal daratan Pulau Bawean berfungsi sebagai penyangga hidup (buffer zone) meningat jasa ekologinya dapat memberikan konstribusi yang sangat berharga bagi kehidupan. Salah satunya adalah fungsi hidroorologis.. Fungsi hidroorologis yang dimaksud adalah mampu menyuplai air secara kontinyu baik untuk fungsi irigasi, pertanian amupun kehidupan lainnya yang sangat penting bagi masyarakat Pulau Bawean.
Category: 0 komentar

Tentang Pulau Bawean

   

Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 150 kilometer sebelah utara Pulau Jawa Secara administratif, pulau ini termasuk dalam Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Bawean memiliki 2 kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah penduduknya sekitar 70.000 jiwa, kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan atau petani selain juga menjadi TKI di Malaysia dan Singapura. Etnis mayoritas penduduk Bawean adalah Suku Bawean, diikuti oleh Suku Jawa, Madura dan suku-suku lain misalnya Bugis dan Mandailing. pertuturan mereka adalah bahasa Bawean. Bukannya bahasa Madura seperti yg dimaklumkan sebelum ini  Bangsa Madura adalah bangsa pendatang di kepulauan Bawean.
Category: 0 komentar



Potensi alam Pulau Bawean memiliki banyak prospek yang layak dikembangkan sebagai komiditi ekspor ke mancanegara, tetapi sampai sekarang tidak ada satupun investor yang mau meliriknya. Salah satu potensi sumber daya alam di laut Pulau Bawean adalah Udang Lobster.

Nandang selain menerima pembelian ikan kerapu, juga menerima udang lobster yang dihasilkan oleh para nelayan di Pulau Bawean. Harga beli 1 Kg udang lobster kepada para nelayan menurut Nandang sebesar Rp. 200ribu (kondisi hidup), sedangkan udang lobster kondisi mati 1 Kg dibeli seharga Rp. 60ribu.

Nandang mengatakan,"Udang lobster ditangkap oleh nelayan dengan menggunakan jaring, kebanyakan nelayan asal Bawean pencari udang lobster berasal dari Tinggen, Bangsal dan Telukjati," katanya.

"Mencari udang lobster lebih sulit dibanding mencari ikan kerapu, sehingga membutuhkan waktu lama untuk proses pengirima ke Jawa. Terkadang satu hari hanya membeli satu ekor dari nelayan, kadang tidak ada satupun yang menjualnya,"jelasnya.

Ditanya bila ada orang yang berkunjung ke Pulau Bawean mau menikmati udang lobster, Nandang menjawab "Dengan bersenang hati bila ada yang mau menikmati udang lobster Bawean, tetapi membelinya sedikit saja sebab saya sudah punya juragan penerima di Pulau Jawa," jawabnya.

Nur Syamsi sebagai Kepala UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean dihubungi Media Bawean, membenarkan potensi ikan kerapu dan udang lobster di Pulau Bawean sangat banyak dihasilkan oleh para nelayan. "Rencana kedepan ikan kerapu di Pulau Bawean akan dibudidayakan, tetapi hasil budidaya rasanya tentu lebih enak yang alami hasil menangkap di laut. Potensi udang lobster sulit untuk dibudidayakan sehubungan penangkapannya di laut lepas, udang lobster bisa dibudidayakan tetapi jenisnya hidup di air yang tawar, " terangnya. (bst)
Category: 1 komentar

Alhamdulillah Ramadhan telah tiba...!!!!


kata mutiara ramadhan

01. Ijinkan saya bersajak
Untuk LISAN yang tak terJAGA
Untuk JANJI yang terABAIKAN
Untuk HATI yang berPRASANGKA
Untuk SIKAP yang meNYAKITKAN
Di hari yang FITRI ini, dengan TULUS HATI
Saya mengucapkan mohon MAAF LAHIR & BATHIN
Semoga ALLAH selalu membimbing kita Bersama di jalanNYA

 
02. Adzan-adzan lari berseruan dari langit-langit rumah Tuhan Tuntun jari-jari dosaku ke arah-Mu
Kutundukkan congkak kepalaku
Tak layak ku disisi-Mu
Gelimang noda dan dosa balut tubuhku dari semua rasa yang telah mati

03..Jauh di mata dekat di hati,
Jatuh cinta jangan dihindari.
Entah bulan biasa maupun bulan suci,
Jangan lakukan tindak korupsi.
Category: 0 komentar